Bagi masyarakat Tionghoa, Tradisi Ceng Beng memiliki makna yang besar untuk dilaksanakan. Bahkan di beberapa negara Asia, perayaan Ceng Beng dijadikan sebagai hari libur nasional selama beberapa hari dan dijadikan sebagai festival tahunan. Hal tersebut dimaksudkan agar anggota keluarga yang berada di luar kota dapat pulang ke kampung halaman untuk merayakan Ceng Beng bersama keluarga besar dan bersama-sama pergi ke makam leluhur untuk memberikan persembahan.
Di Indonesia sendiri, Ceng Beng ditetapkan pada tanggal 5 April setiap tahunnya dengan kegiatan yang dapat dilakukan antara 10 hari sebelum hingga 10 hari setelahnya. Lalu kegiatan apa saja yang dilakukan pada saat Ceng Beng berlangsung?
Pada umumnya saat Perayaan Ceng Beng, keluarga besar akan berkumpul dan berziarah ke makam leluhur yang telah meninggal dunia. Di lokasi makam, keluarga besar memberikan persembahan berupa makanan, bunga atau menghadiahkan barang kesukaan para leluhur semasa hidupnya. Tidak hanya itu, pembakaran lilin, dupa dan juga uang kertas juga dilakukan sebelum memberikan penghormatan dan membacakan doa atau Paritta Avamaṅgala kepada para leluhur yang telah tiada.
0 Comments